Kuota KIP Kuliah lain akan diisi mahasiswa baru jalur UM PTKIN dengan kuota 45% serta Jalur Mandiri dan Minat Bakat 20%. Total kuota penerima KIP Kuliah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan tahun 2023 adalah sebanyak 400 mahasiswa sehingga masih tersedia kuota sebanyak 260 mahasiswa.
Informasi ini disampaikan pada Rapat Kelulusan Calon Penerima KIP Kuliah Tahun 2023 yang diadakan di Ruang Sidang Lantai 3 Kampus I pada Selasa, 11 Juli 2023. Rapat dihadiri secara langsung Rektor Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Muhlisin, M.Ag.
Peserta yang lain yang turut hadir pada rapat ini yakni seluruh Kepala Bagian Fakultas dan segenap Tim Surveyer KIP Kuliah UIN Gus Dur Pekalongan tahun 2023.
Pada rapat tersebut, Wakil Rektor III Dr. Muhlisin, M.Ag., menyebut tujuan beasiswa KIP Kuliah diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Gus Dur dengan keterbatasan kemampuan ekonomi. Ia menambahkan, prosentase penerima KIP Kuliah dari berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru sebagai acuan namun tetap situasional melihat kondisi yang ada.
“Rapat ini untuk memetakan apakah mahasiswa yang telah disurvey masuk dalam kategori layak, sangat layak atau tidak layak sebagai penerima KIP Kuliah,” ucap Muhlisin. Ia menambahkan rapat kelulusan KIP Kuliah akan diadakan sebanyak 3 kali sesuai kategori penerima KIP Kuliah dari PMB jalur masing-masing.
“Ke depan pendaftaran seleksi calon penerima KIP Kuliah jalur UM PTKIN dan mandiri akan dibuka. Kita akan memaksimalkan anggaran negara yang telah tersedia dengan melakukan plotting anggaran negara sebesar 4,5 M untuk beasiswa,” pungkas Muhlisin.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menyampaikan bahwa penerima KIP dipastikan mahasiswa yang sesuai dengan kriteria penerima KIP yang sudah ditetapkan yakni berprestasi dan dari kalangan keluarga kurang mampu.
“Tim survey memiliki tugas penting sebagai ujung tombak agar KIP Kuliah tepat sasaran. Kelayakan atau ketidaklayakan penerima KIP ditetapkan melalui forum semacam ini juga diperlukan guna hasil akhir yang objektif,” tutur Prof. Zaenal.
Reporter : Anik Maghfiroh
Editor : Dimas Prasetya