Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., menerjunkan Mahasiswa KKN Kolaborasi secara simbolis ditandai dengan memakaikan jaket almamater di gedung Prof. Amin Abdullah (Multi Purposes) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin, 10 Juli 2023. UIN Sunan Kalijaga dalam hal ini sebagai tuan rumah KKN Kolaborasi yang akan digelar Gunung Kidul, DIY
Penerjunan KKN Kolaborasi kali ini bersamaan dengan Penerjunan KKN UIN Sunan Kalijaga angkatan 111 yang akan dilaksanakan selama 45 hari sejak 11 Juli – 25 Agustus 2023 dengan mengangkat tema "Sustainability Engagement: KKN berkelanjutan berbasis sosio-sains-agama".
Sementara itu mengawali prosesi penerjunan Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), Ir. Trio Yonathan Teja Kusuma, M.T., melaporkan program KKN Kolaborasi dan KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 111 harus dapat merealisasikan beberapa poin yaitu keagamaan, pendidikan, sosial-ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. KKN ini diselenggarakan guna memberikan pengalaman nyata kepada Mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kampus, serta membantu masyarakat setempat dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungan mereka. Dalam hal ini, tema Sustainability Engagement dipilih sebagai upaya untuk mendorong keberlanjutan KKN dan menjadikannya sebagai bagian dari solusi berkelanjutan untuk masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada. “Oleh karenanya Seluruh peserta KKN diharapkan dapat bersinergi sebaik mungkin dengan Dosen Pembimbing Lapanga (DPL), tokoh masyarakat, Dinas/Instansi/Lembaga terkait dan pemerintah setempat dalam membuat konsep yang bagus dan memiliki dampak yang baik dalam jangka panjang terhadap masyarakat”, kata Trio Yonathan.
Penerjunan KKN Kolaborasi ini diikuti 12 PTKIN: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, IAIN Palangkaraya, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Mataram, UIN Walisongo Semarang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Padang, UIN Saizu Purwokerto, IAIN Kediri, dan IAIN Cirebon. Secara keseluruhan ada 175 mahasiswa yang diterjunkan dalam KKN Kolaborasi dan merupakan mahasiswa terpilih yang sudah melalui beberapa tahap seleksi sebelumnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Muhrisun, S. Ag., BSW., berpesan kepada seluruh peserta KKN untuk kembali kepada khittah KKN, bahwa KKN adalah sebagai sarana untuk belajar dan menerapkan keilmuan di tengah masyarakat. Keberhasilan program KKN diukur dari seberapa serius para Mahasiswa belajar dan melaksanakan program-programnya. Semakin banyak belajar artinya KKN akan semakin berhasil. Seberapa serius peserta KKN dalam menjaga keselamatan dan Kesehatan timnya juga menjadi tolak ukur keberhasilan KKN. Yang tidak kalah penting adalah membawa citra yang baik. “Berdakwahlah dengan tutur kata dan tingkah laku yang baik, juga hargai keberagaman masyarakat,” ujar Muhrisun.
Bupati Gunung kidul, H. Sunaryanto yang hadir mewakili para kepala daerah yang menjadi tujuan lokasi KKN menyampaikan, bonus demografi menyisakan masalah yang kompleks yang perlu diselesaikan secara sinergi dan kolaborasi antara Pendidikan Tinggi, Institusi dan Lembaga terkait, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Program KKN sangat strategis untuk mengimplementasikan program-program pembangunan SDM yang kolaboratif. Sehingga bonus demografi dapat menjadi potensi yang positif untuk pembangunan, bukan lagi menjadi masalah. “Melalui kebersamaan, saya percaya program-program KKN dari kampus UIN Sunan Kalijaga dapat merubah karakter masyarakat lebih baik, dapat memberikan berbagai pembekalan keilmuan untuk masyarakat, sehingga bonus demografi dapat menjadi berkah bagi kemajuan bangsa dan negara. mahasiswa juga dapat banyak belajar dari kearifan lokal masyarakat, sebagai pengalaman hidup yang amat bermanfaat untuk masa depan para mahasiswa”, tutur Sunaryanto.
Farikhin, mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan yang menjadi salah satu peserta KKN Kolaborasi menyampaikan bahwa KKN Kolaborasi merupakan kesempatan baginya untuk belajar dan memberikan kemanfaatan lebih di tengah masyarakat, “Saya merasa senang bisa terpilih menjadi salah satu perwakilan UIN Gus Dur Pekalongan dalam acara KKN kolaborasi, selain menambah relasi saya juga mendapatkan pengalaman baru yang menarik karena di Desa yang saya tempati terdapat 3 agama yang berbeda Islam, Kristen, Hindu. Tentunya sikap toleransi sangat dijunjung tinggi disini, selain itu warga Gunung Kidul dikenal dengan unggah-ungguh tata krama yang sangat sopan antar sesama”. Ungkap Farikhin
Reporter : Farikhin
Editor : Anik Maghfiroh