Atasi Permalasahan Sampah Plastik, KKN UIN Gus Dur Pekalongan Gelar Pelatihan Ecobrick

08 August 2023

Pemalang - Dalam rangka mengatasi permasalahan sampah plastik, mahasiswa KKN kelompok 80 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) melakukan sosialisasi pengolahan limbah sampah anorganik menjadi sebuah barang yang dapat digunakan dan memiliki nilai jual, yakni dengan cara plastik yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu diolah menjadi ecobrick. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2023 di rumah Warjo selaku Ketua RT 07 Jalan Bandingan, Desa Banyumudal, Pemalang.

Mahasiswa KKN UIN Gusdur mengajak masyarakat dan ibu-ibu PKK untuk ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi tersebut. Ketua TP. PKK Desa Banyumudal Ibu Eni Nur Hidayati mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut.

"Saya mewakili Ibu-ibu PKK Desa Banyumudal mengucapkan terimakasih kepada mbak dan mas KKN UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Saya senang dengan inisiasi kegiatan ini karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, semoga bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Novi Kumalasari, salah satu mahasiswa KKN UIN Gus dur (Pemateri), menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan kondisi yang bebas sampah. Melalui kegiatan ini tim KKN kelompok 80 UIN Gusdur mengajak masyarakat untuk berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik. “Jika sampai harus menggunakan dan menghasilkan sampah plastik, lebih baik dikumpulkan agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berguna dalam jangka panjang,” kata Novi.

"Harapan dengan adanya sosialisasi pelatihan ecobrik ini dengan sedikit ilmu yang telah dipraktekkan bersama, ibu-ibu PKK bisa untuk menginovasikan dan mengembangkan bata ramah lingkungan (ecobrick) menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih," pungkasnya.

Salah satu produk ecobrick yang dibuat oleh mahasiswa KKN adalah kursi. Plastik bekas dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas hingga penuh dan padat. Botol-botol yang telah terisi penuh kemudian digabungkan, sebanyak kurang lebih sepuluh botol diikat dan dikeratkan menjadi satu menggunakan lem tembak sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian setelah semua proses selesai, maka untuk tahap terakhir adalah pengecatan agar kursi dari botol terlihat lebih menarik.

Selain mengurangi jumlah sampah, kegiatan ini juga memiliki nilai komersil karena bisa mendatangkan keuntungan dengan mengolah ecobrick menjadi bentuk-bentuk yang menarik seperti meja, kursi, gapura, hiasan dinding dan lain sebagainya.

Kegiatan ini perlu dilakukan karena sampah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang berdampak signifikan dalam keberlangsungan ekosistem dan kehidupan di bumi, terlebih lagi sampah plastik yang sangat sulit untuk didaur ulang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah per tahunnya.


Reporter : Intan Ayu Anggraini

Editor     : Baryachi

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…