Najmul Afad mengatakan, mahasiswa yang telah dibekali pengetahuan tentang teknik membangun pendekatan, observasi, dan wawancara kepada masyarakat ini turun ke lapangan. "Latihan riset perlu terus dilakukan mahasiswa untuk melatih kepekaan mereka di masyarakat yang nantinya berguna bagi pembelajaran, penelitian dan pengabdian yang akan dilaksanakan mereka di masa mendatang," ungkap Najmul Afad pengampu mata kuliah antropologi sekaligus Kepala Pusat Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Eko, ketua kelas menyampaikan rasa senangnya belajar tentang batik rifaiyah. Batik ini mempunyai ciri khas yang berbeda dengan batik lainnya. Salah satu motif Batik Rifaiyah yang tidak boleh berbentuk makhluk hidup. Kalaupun berupa hewan, bentuknya terpotong kepalanya. "Sayangnga pembatik muda sudah mulai menurun, sehingga perlu diperhatikan semua pihak agar pelestarian Batik Rifaiyah yang syarat akan nilai budaya ini tidak hilang," jelasnya
Bambang, Carik Desa Kalipucang Wetan ditemui terpisah menyampaikan dirinya selaku perangkat desa terbuka dengan akademisi, mahasiswa khususnya kaum muda yang mau belajar tentang batik rifaiyah. "Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif bagi semua pihak," harap Bambang.
Reporter : Eko dan Hadi
Editor : Baryachi