Dari enam peserta yang berlaga pada babak final, Nadira meraih peringkat empat dengan selisih 1 poin dengan peringkat tiga. Berturut-turut pemenang pada cabang MKTQ adalah urutan pertama UIN IAIN Madura, kedua UIN SATU Tulungagung, ketiga IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan keempat UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

“Sangat menantang, karena baru pertama kali ikut komba kepenulisan,” sebut Nadira. Mahasiswa semester V tersebut mengungkapkan ia bersama pembimbing lomba telah menyiapkan diri sebaik mungkin dari jauh-jauh hari. Persiapan ini meliputi bagaimana teknik penulisan lomba karya tulis yang baik dan benar.

“Menuju perlombaan saya banyak belajar dari beberapa buku dan artikel-artikel. Untuk pembimbing, Kebetulan kan pembimbing saya Bapak Syamsul Bakhri. Dan persiapan sebelum lomba juga saya dibimbing beliau untuk buat artikelnya,” ujar Nadira.

Mengenai teknis perlombaan, Nadira menjelaskan pada babak penyisihan seluruh peserta diberikan waktu selama delapan jam untuk Menyusun dan membuat karya tulis. Dalam penyusunan ini peserta boleh membawa buku-buku dan artikel rujukan dalam bentuk hard file.

“Dari panitia membolehkan mengakses internet tapi hanya boleh membuka Sinta atau Scopus,” sambung Nadira. Sedangkan pada babak final yang terdiri dari 6 peserta, terdapat sesi presentasi dan tanya jawab oleh peserta dengan dewan juri.

Meskipun belum mendapatkan gelar juara, Nadira merasa beruntung dapat ikut mewakili UIN Gus Dur dalam perlombaan MKTQ. Jika diberi kesempatan kembali, ia bertekad untuk berlatih dengan lebih keras dan akan memberikan usaha terbaik agar di lomba berikutnya dapat menyumbangkan gelar juara.

Reporter  : Dimas Prasetya

Editor      : Anik Maghfiroh