Acara deklarasi serta DRPPA diselenggarakan pada malam hari. Hal ini dilakukan karena agar masyarakat Desa Talun dapat lebih antusias untuk datang ke acara tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh para petinggi seperti Kepala Desa Talun, Perwakilan dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Peduli Anak (DP3A), Kapolsek, Danramil, Kepala Dusun, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Perangkat Desa Talun. Acara deklarasi dan launching DRPPA juga dimeriahkan dengan adanya penampilan-penampilan dari anak-anak, remaja, IPNU & IPPNU, serta tim KKN.

Penampilan ini meliputi catwalk hasil dari kreasi mainan tradisional seperti wayang kardus, layang-layang kloncer, beserta bianglala yang terbuat dari stik es krim bekas yang di buat oleh anak-anak Desa Talun. Semua itu merupakan buah hasil dari program pelatihan tim KKN selama satu bulan setengah. Anak-anak juga menampilkan paduan suara dengan nyanyian lagu daerah untuk mengajarkan nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam setiap individu.

Bukan hanya itu saja, para remaja Desa Talun tak kalah unjuk gigi dengan menampilkan tarian tradisional yang berkelaborasi dengan anggota tim KKN. Tarian ini di isi dengan gerakan-gerakan percampuran antara tari tradisional dengan modern supaya sedap di liat mata. Kemudian terdapat juga penampilan puisi berantai dengan tema humor yang di bawakan oleh tim KKN kelaborasi dengan pihak IPNU & IPPNU. Audiens tertawa terbahak-bahak dalam penampilan puisi berantai tersebut. Acara deklarasi serta launchingnya DRPPA di Desa Talun ini ditandai dengan adanya pemotongan pita disertai dengan tanda tangan dari para petinggi.

Dengan adanya peresmian DRPPA di Desa Talun ini, memberikan kesan yang berarti bagi masyarakat Desa Talun, khususnya bagi Kepala Desa. “Saya sangat berterima kasih kepada para mahasiswa KKN UIN Gusdur yang telah membantu kami dalam membentuk desa ramah perempuan serta peduli anak. Semoga Desa Talun ini akan menjadi desa yang lebih maju lagi serta terdapat pengembangan inovasi program desa yang dapat memperdayakan perempuan sebagaimana mestinya, menambah forum maupun lembaga yang mengawasi anak-anak, menciptakan lingkungan yang damai serta bebas dari kata-kata kotor dan lain sebagainya”, ujar Bapak Zainudin Fanani selaku Kepala Desa Talun.

Pihak dinas juga mengapresiasi tim KKN yang sudah menajalankan tugasnya dengan baik serta memenuhi amanah yang telah pihak dinas berikan. Senyuman bangga dari wajah-wajah para warga Talun juga menambah kesan yang positif bagi keberadaan tim KKN di Desa Talun.

Misi dari KKN kelompok 25 ini membuat Desa Talun menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak setelah satu bulan lebih lamanya tim KKN melaksanakan beberapa program kerja di Desa Talun ini, tak lain hanya untuk menunjang supaya Desa Talun dapat mendeklarasikan diri menjadi desa yang ramah perempuan dan peduli anak yang disahkan secara resmi dilindungi oleh hukum. Di sini tim KKN hanyalah sebagai penjembatan dalam terwujudnya DRPPA di Desa Talun.

Penulis : Itsna

Editor  : Anik Maghfiroh