Acara dimeriahkan dengan lantunan angklung dari Pemalang dan marawis dari ibu-ibu PKK dan ibu berzanji setempat. Kegiatan ini dimulai dengan berkeliling dari garis start lapangan Dukuh Semiliran dan finish kembali ke lapangan. Masyarakat terlihat berantusias dalam melaksanakan kegiatan tersebut, dimulai dengan membuat gunungan dari bahan makanan pokok yang dibuat semacam menyerupai sebuah gunung. Kegiatan ini biasanya diadakan saat menyambut bulan Muharram. Arak-arakan hasil bumi juga diikuti masyarakat dukuh semiliran yang berkreasi membuat hasil kreativitas semacam membuat macan kumbang dari bambu,tikus,ikan hiu dan masih banyak lagi.
Mahasiswa KKN UIN K.H Abdurahman Wahid pekalongan ditunjuk untuk menilai dari hasil karya masyarakat dukuh semiliran baik dari RT 1-8. Dari berbagai pertimbangan tersebut dari pihak KKN memilih 3 juara. Juara 1 dari RT 1 dengan skor nilai 85 ,juara 2 dari RT 8 dengan skor nilai 80 dan juara 3 dari RT 7 dengan skor nilai 75.
Diterangkan, Dukuh Semiliran Desa Bantarbolang memang sudah ditetapkan sebagai desa yang sadar terhadap kegiatan adat bumi dukuh semiliran yang dibentuk gunungan. Di desa ini, masyarakat bisa hidup guyup rukun dan saling berbondong-bondong untuk menyukseskan acara tersebut. Salah satu tokoh masyarakat mengatakan, gunungan hasil bumi yang dikirab oleh warga merupakan representasi dari RT 1-8 di desa itu. Setiap RT berkerjasama untuk membuat 2 gunungan hasil bumi.
Menurut warga setempat, tradisi ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya dengan tujuan agar hasil pertanian di desa itu bagus dan masyarakatnya dijauhkan dari segala marabahaya. "Masyarakat di sini sebagian besar petani palawija dan padi. Semoga dengan acara ini hasil pertaniannya bagus dan melimpah. Warga juga selalu bahagia, sejahtera, dan dijauhkan dari segala marabahaya," kata salah satu pemuda didukuh semiliran.
Abdurahman selaku kepala dusun semiliran mengatakan, kegiatan ini bertujuan diadakanya upacara tersebut adalah untuk melestarikan adat istiadat juga seni budaya. Selain itu, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil bumi selama satu tahun ini. “Harapannya, semoga Yang Maha Kuasa selalu memberikan rejeki yang melimpah dan memberikan keselamatan kepada semua masyarakat Dukuh Semiliran ditahun-tahun yang akan dating,” ucap Abdurrahman.
Usai kegiatan pawiyatan, malamnya dilanjutkan dengan pengajian umum dengan mengundang pembicara Ustad Mustakim dari Brebes dan juga dimeriahkan dengan grup Qosidah El-Samer dari Kota Pekalongan. Acara dilanjutkan dengan memebrikan santunan bagi anak yatim dan dhuafa dari RT 1 sampai 8 Dukuh Semiliran dan juga perwakilan anak yatim dan dhuafa dari Dukuh Karangasem, Desa Kebongede. Selain santuanan juga dilakukan pembagian air doa kepada masyarakat yang berada disaat pengajian.
Dengan adanya kegiatan berbagi dengan anak yatim dan dhuafa ini, Ketua Pelaksana kegiatan berharap bagi donatur dan masyarakat sekitar yang sudah menyisihkan rezekinya diberikan rezeki yang berlimpah dan barokah serta kesehatan. Ketua Pelaksana juga memberikan apresiasi dan ucapan terimaksih kepada panitia atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Reporter : Khofifatul Lisaniyah (KKN kelompok 6 UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan)
Editor : Baryachi
