Moderasi Beragama dalam Perspektif Penghayat Kepercayaan Sunda Wiwitan

30 July 2024

Kuningan (30/7) - Para mahasiswa peserta KKN Nusantara Moderasi Beragama berkunjung dan belajar untuk menggali pengetahuan tentang penghayat Sunda Wiwitan yang ada di Desa Cipari, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Jawa Barat. Kunjungan ini didampingi oleh Bapak Jumali selaku ketua RW 4 bersama para sesepuh penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan di Paseban Tri Panca Tunggal, atau dapat dikatakan tempat ibadah bagi para penghayat Sunda Wiwitan. Dalam penyampaiannya, salah satu sesepuh menjelaskan bahwa Sunda Wiwitan bukanlah menganut kepercayaan, namun menghayati kepercayaan. Penghayat dapat dimaknai bahwa mereka sudah seharusnya menghayati hidupnya dan berperilaku selayaknya manusia yang beretika. Dalam hal ini, Sunda Wiwitan merupakan penghayat lokal yang ajarannya mengikuti nilai-nilai tradisi leluhur yang ada sejak 1860 SM.

Dalam penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan, tidak terdapat kitab yang sifatnya fisik karena kitabnya tersirat dalam wujud diri sendiri yakni dengan cara berbuat baik. Oleh karena itu, yang bisa menyelamatkan manusia adalah perilaku manusia itu sendiri. Dalam konteks ibadah, menjelang terbitnya matahari dan terbenamnya matahari merupakan waktu yang umum digunakan untuk beribadah. Namun sejatinya bagi penghayat Sunda Wiwitan, ibadah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yang terangkum dalam 5 waktu yakni, waktu mendengar, melihat, merasa, mengucap, dan meraba serta tersusun dalam 3 roh kepercayaan yakni punya rasa, ada rasa, dan bisa merasa.

Bagi penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan, makna moderasi beragama adalah ketika individu bisa bertoleransi atas perbedaan agama maupun kepercayaan. Karena, menurut mereka setiap orang berhak atas pilihan mereka sendiri walaupun tidak sepengetahuan tapi sepengertian itulah arti kebersamaan. Dicontohkan, jika dalam satu keluarga peghayat kepercayaan Sunda Wiwitan terdapat beberapa agama ataupun kepercayaan, maka tandanya penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan tersebut sudah menjalankan syari’at dan menerapkan moderasi beragama. Dalam pesannya, sesepuh penghayat Sunda Wiwitan mengajak kita semua bahwa saling menjaga kehormatan, mengeratkan cinta dan kasih satu sama lain merupakan suatu keharusan kita besama.


Kontributor : Rizqi Salamah

Editor         : N. Awalia K

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…