Internasional Conference on Islamic Studies (ICIS) merupakan even tahunan Pascasarjana UIN Gus Dur Pekalongan. Konferensi internasional ini mempertemukan ratusan peneliti dan akademisi secara global yang mempresentasikan dan mendiskusikan topik-topik penelitian terbaru mengenai studi Islam. Adapun pada ICIS tahun 2023 tema umum yang diangkat yaitu “Islamic Thought and the Digital Challenge: Exploring the Future of Education, Business, Law, and Society”.
ICIS 2023 dilakukan dengan format hybrid, di mana acara secara luring dilakukan sepenuhnya di Hotel Dafam Kota Pekalongan, dan secara daring acara dilakukan melalui sambungan aplikasi Zoom Meeting. Baik peserta yang hadir secara daring dan luring dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan konferensi internasional ini. Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara UIN Gu Dur dan Mir Chakar Khan Rind University (MCKRU), Pakistan.
Konferensi internasional bergengsi ini mengundang sejumlah narasumber pakar dari berbagai negara, yakni: Prof. Dawood Abdulmalek Yahya Al-Hidabi (International Islamic University of Malaysia, Malaysia), Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi (Director of Islamic Higher Education, MoRA), Dr. Qadar Bakhsh Baloch, Ph.D. (Vice Chancellor of Mir Chakar Khan Rind University Sibi Pakistan), Dr. Khamami Zada, S.H., M.A. (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia) dan Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si. (Telkom University, Bandung, Indonesia).
Dalam sambutan pembukaan acara, Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menuturkan bahwa konferensi ini merupakan salah satu tempat untuk menyelami dan memperdalam pemahaman Islam guna menjawab tantangan masa depan. Dengan menjelajahi dunia digital di imbangi dengan memperkuat prinsip-prinsip Islam dapat menunjang penerapan belajar yang inklusif dan holistik.
“Masyarakat secara keseluruhan telah dipengaruhi perubahan digital maka sangat penting bagi kita untuk menjelajahinya guna meningkatkan kemajuan, kebaikan dan mempromosikan persatuan, kasih sayang, dan keseimbangan sosial," sambung Prof. Zaenal.
Ia menegaskan, dengan mengintegrasikan pemikiran Islam ke dalam kerangka hukum, akan dapat menciptakan masyarakat inklusif dan adil yang menegakkan prinsip-prinsip hukum Islam sambil beradaptasi dengan kompleksitas dunia digital.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Hj. Susminingsih, M.Ag., selaku Wakil Direktur Pascasarjana menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh tamu undangan dan peserta konferensi. Dalam pidatonya, ia mendorong semua peserta untuk aktif terlibat dalam diskusi yang kuat, pertukaran pemikiran dan debat yang ketat di ICIS ke 6 kali ini. Untuk ICIS 2023 tercatat, diikuti total 260 peserta baik dari dalam dan luar negeri.
“Let us explore the multifaceted implications of the digital challenge on education, business, law, and society, while simultaneously drawing on Islamic values and teachings to navigate these uncharted territories. It is my hope that this conference will foster an atmosphere of scholarly camaraderie, enabling us to forge meaningful collaborations that transcend borders and disciplines," ujar Prof. Susminingsih.
Reporter : Anik Maghfiroh
Editor : Dimas Prasetya