Tim Falak UIN Gus Dur terdiri dari tiga orang yang beranggotakan Nasya Fadhilah, Muhammaf Zidni Nurol Ulum dan Muhammad Bagas Iqbal Zakaria. Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah. Adapun selaku pembina Tim Falak UIN Gus Dur yaitu 'Alamul Yaqin, M.H., yang juga merupakan dosen di Fakultas Syariah UIN Gus Dur.
Salah satu perwakilan tim, Zidni Nurol Ulum menyebut keberhasilan Tim Falak UIN Gus Dur berkat kontribusi semua anggota tim termasuk pembina dalam menciptakan produk yang bernama “Qibla Octant”. Qiblah Octant merupakan inovasi alat Qiblah Diagram dan mengadopsi teori pengembangan Rasdu Qiblah Lokal yaitu sudut beda azimuth +45°, +90° dan +315°.
Zidni menyebut, kekompakan tim menjadi kunci utama hingga akhirnya menjadi juara ketiga pada ajang OASE 2023 ini. Pembagian tugas kepada tim, penguasaan materi hingga pengecekan fungsi setiap komponen alat menjadi hal yang tidak bias dielakkan.
“Persiapan untuk babak final. Saya melakukan pembagian tugas kepada tim dan estimasi waktu hal-hal yang diperlukan untuk babak final. Saya meminta tim untuk lebih fokus pada pengecekan fungsi setiap komponen alat, penguasaan materi presentasi karya ilmiah dan produk inovasi. Kami selalu rutin melakukan pertemuan setiap hari guna mengecek progres persiapan babak final, pengecekan alat dan latihan presentasi,” ujar Zidni.
‘Alamul Yaqin selaku Pembina menambahkan, dalam persiapan menuju final lomba OASE ini, tim selalu menyempatkan waktu setiap hari untuk bertemu membahas segala hal yang perlu disiapkan menuju final lomba ini untuk membangun kesolidan tim.
“Pada persiapan menuju final lomba OASE ini tim kami selalu menyempatkan waktu setiap hari untuk sekedar bertemu membahas segala hal yang perlu untuk disiapkan menuju final lomba agar terbangun tim yang solid hingga akhirnya mendapatkan hasil yang maksimal yaitu juara 3,” ucapnya.
Penulis : Nur Iskandar
Editor : Anik & Dimas