Dalam kesempatan Nobar, di tengah-tengah waktu istirahat putaran pertama pertandingan, di isi dengan pemutaran video dokumenter terkait dengan pelestarian budaya lokal, salah satunya adalah tradisi Lopis Raksasa sebagai magnet dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Krapyak. Pemutaran video ini menampilkan berbagai kekayaan budaya dari Krapyak dan sekitarnya, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama.
Menurut Dewi Anggraeni, selaku peneliti tradisi lopis Raksasa bahwa pemutaran video ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi. “Melalui visualisasi seperti ini, menjadi media agara masyarakat lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri. Tradisi Lopis Raksasa adalah warisan yang harus dijaga bersama oleh Masyarakat Krapyak, di samping itu, Krapyak sangat kayak dengan budaya lainnya seperti tari Jlamprang, batik Jlamprang, makanan, termasuk kesenin seperti Reog Batik Macan Putih,” ujar Dewi.
Dalam kesempatan yang sama, hadir tokoh Masyarakat setempat mengungkapkan, bahwa Nobar di taman Lopisi ini sebagai bentuk kebersamaan Masyarakat dan dukungan akan Tim Nas dalam pertandingan bola kali ini, antusias Masyarakat untuk hadir di Taman Lopis ini salah satu wujud dari rasa Nasionalisme. Taman Lopis ini merupakan symbol dari Nasionalisme berbasis budaya lokal melalui tardisi Lopis Raksasa.
Dalam kesempatan yang sama, Dewi Anggraeni selaku peneliti dan Mahasiswa KKN UIN Gus Dur menyampaikan kegiatan yang akan diselenggarakan di bulan Desember yakni Festival Bubur Kacang Ijo dan Launcing Video Dokumenter terkait dengan Lopis Raksasa. Selain sebagai sarana edukasi, festival tersebut juga diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata dan perekonomian lokal di kawasan Krapyak. Acara pemutaran video budaya lokal di Krapyak menjadi bukti bahwa kekayaan tradisi dan modernisasi dapat berjalan beriringan jika dikelola dengan baik. Ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat budaya lokal melalui media kreatif yang dekat dengan masyarakat.
Kontributor : Dewi Anggraeni
Editor : Baryachi