Taman Lopis Krapyak, symbol Kebersamaan dan Nasionalisme

26 November 2024

Pekalongan – Dalam rangka melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal, kawasan taman Krapyak dijadikan tempat Nobar (Nonton Bareng) Tim Nasional melawan Arab Saudi pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Selasa, 19 November 2024. Acara Nobar Tim Nas dihadiri oleh masyarakat Krapyak, Pekalongan secara antusias. Nobar dilakukan di 2, tempat yakni di RW 07 dan di Taman Lopis. Penyelenggaraan Nobar Tim Nas melawan Arab Saudi di Taman Lopis diinisiasi oleh Mahasiswa KKN UIN Gus Dur.

Dalam kesempatan Nobar, di tengah-tengah waktu istirahat putaran pertama pertandingan, di isi dengan pemutaran video dokumenter terkait dengan pelestarian budaya lokal, salah satunya adalah tradisi Lopis Raksasa sebagai magnet dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Krapyak. Pemutaran video ini menampilkan berbagai kekayaan budaya dari Krapyak dan sekitarnya, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama.

Menurut Dewi Anggraeni, selaku peneliti tradisi lopis Raksasa bahwa pemutaran video ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi. “Melalui visualisasi seperti ini, menjadi media agara masyarakat lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri. Tradisi Lopis Raksasa adalah warisan yang harus dijaga bersama oleh Masyarakat Krapyak, di samping itu, Krapyak sangat kayak dengan budaya lainnya seperti tari Jlamprang, batik Jlamprang, makanan, termasuk kesenin seperti Reog Batik Macan Putih,” ujar Dewi.

Dalam kesempatan yang sama, hadir tokoh Masyarakat setempat mengungkapkan, bahwa Nobar di taman Lopisi ini sebagai bentuk kebersamaan Masyarakat dan dukungan akan Tim Nas dalam pertandingan bola kali ini, antusias Masyarakat untuk hadir di Taman Lopis ini salah satu wujud dari rasa Nasionalisme. Taman Lopis ini merupakan symbol dari Nasionalisme berbasis budaya lokal melalui tardisi Lopis Raksasa.

Dalam kesempatan yang sama, Dewi Anggraeni selaku peneliti dan Mahasiswa KKN UIN Gus Dur menyampaikan kegiatan yang akan diselenggarakan di bulan Desember yakni Festival Bubur Kacang Ijo dan Launcing Video Dokumenter terkait dengan Lopis Raksasa. Selain sebagai sarana edukasi, festival tersebut juga diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata dan perekonomian lokal di kawasan Krapyak. Acara pemutaran video budaya lokal di Krapyak menjadi bukti bahwa kekayaan tradisi dan modernisasi dapat berjalan beriringan jika dikelola dengan baik. Ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat budaya lokal melalui media kreatif yang dekat dengan masyarakat.



Kontributor : Dewi Anggraeni

Editor           : Baryachi

 

 

 

 

 

 

 

 

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…