Ia menyebut, status santri adalah status yang spesial karena para santri memahami pendidikan agama lebih dalam dibanding dengan pelajar yang hanya belajar ilmu-ilmu umum. Karena itu dalam konteks literasi digital, Nezar mengajak seluruh santri agar memahami apa itu kecakapan digital.
“Kecakapan digital ini menjadi bekal menentukan langkah kita menyongsong bonus demografi ke depan, tahun 2045 kita akan merayakan Indonesia Emas dan mudah-mudahan kita menjadi champion bukan hanya di Asia tapi juga di dunia,” pungkas Nezar Patria pada acara Dunia Santri Summit pada Sabtu, 26 Agustus 2023.
Kegiatan Dunia Santri Summit tahun 2023 mengangkat tema “Literasi Digital Santri Milenial” dan diadakan di kampus UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur), pada tanggal 26-27 Agustus 2023. Kegiatan ini digawangi oleh Dunia Santri Community (DSC) dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan UIN Gus Dur.
Kegiatan ini digelar guna mempersiapkan santri pada era digital, dan membekali santri mengenai pengetahuan teknologi dalam dunia digital. Pemateri dalam acara ini terdiri dari para pakar bidang literasi digital, seperti Ketua Umum MATAN dan Kapusdatin Kemdikbud RI, Dr. Muhammad Hasan Chabibie, ST., M.Si., dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Gus Ubaidillah.
Pembicara lainnya yakni Gus Rijal Mumazziq Zionis, M.H.I. selaku Rektor UAS Kencong Jember dan Pegiat Literasi, Sonny Sudaryana, ST., M.MT., dan Ning Ema Rahmawati, S.Fil., selaku Pengasuh Pondok Puteri Khoiriyah Hasyim Seblak Jombang. Adapun moderator pada kegiatan ini Dosen UIN Gus Dur sekaligus pegiat DSC Luthfi Maulana, M.Ag.
Kegiatan yang menghadirkan mahasiswa UIN Gus Dur sebagai peserta ini, turut dihadiri langsung oleh Direktur dan Founder Komunitas Dunia Santri Community (DSC) Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd., dan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Maghfur, M.Ag.
Penulis : Elsa Safinatunnajah
Editor : Dimas Prasetya