Era Efisiensi, Konsep PBAK UIN Gus Dur Tekankan Kepedulian Lingkungan

19 June 2025

Pekalongan (19/06) - Jajaran pimpinan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan seleggarakan rapat koordinasi bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) guna membahas konsep Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025. Rapat berlangsung pada 19 Juni 2025 bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Rektorat Kampus 1.

Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag., menekankan perubahan paradigma dalam PBAK menjadi kunci utama. Jika dulu orientasi mahasiswa baru (OSPEK) identik dengan tekanan mental dan tugas-tugas tidak masuk akal seperti membawa pisang gepeng atau koin kuning yang sulit ditemukan, kini pendekatan tersebut harus bergeser. Seiring dengan keputusan Dirjen Pendidikan Islam, OSPEK telah berubah nama dan konsep menjadi PBAK, yang lebih humanis dan membahagiakan.

“PBAK harus menjadi pintu masuk yang menyenangkan bagi mahasiswa baru. Mahasiswa harus merasa krasan, nyaman, dan termotivasi menyelesaikan studi tepat waktu,” ungkap Rektor.

Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, pelaksanaan PBAK tahun ini tetap dilangsungkan dalam waktu yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski sederhana, substansi pengenalan budaya akademik tetap dijaga.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UIN Gus Dur, Prof. Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati, M.H., menyampaikan bahwa konsep PBAK telah disusun bersama DEMA dengan semangat kesederhanaan namun tetap mengikuti regulasi.

“Dunia bergerak cepat, dan kampus kita juga baru saja mengalami rotasi pimpinan. Maka tema yang diangkat adalah 'Era Baru, Semangat Baru: Siapkan GARUDA (Generasi Gus Dur Muda) Tangguh Menghadapi Era Digitalisasi',” ujar Prof. Shinta. Ia menambahkan, meskipun dana PBAK tahun ini dipangkas hingga 70% dari tahun sebelumnya, semangat pengabdian dan perjuangan panitia harus tetap maksimal.

PBAK 2025 akan dilaksanakan pada 18 - 21 Agustus, diawali dengan upacara kemerdekaan RI pada 17 Agustus sebagai pra-PBAK. Acara ini akan melibatkan 120 dosen dan tenaga kependidikan, serta 155 mahasiswa sebagai panitia. Mahasiswa baru akan dikenalkan pada universitas, fakultas, dan program studi. Beberapa narasumber nasional juga akan hadir, antara lain dari Kementerian Agama RI, Dr. Suyoto, M.Si (pendiri Unity in Diversity), serta Prof. Stella Christi (Wakil Menristekdikti) yang akan menjadi pembicara utama dalam ALTER FEST, program pasca-PBAK yang diselenggarakan DEMA untuk menggali potensi minat dan bakat mahasiswa baru.

Isu lingkungan menjadi salah satu fokus penting dalam PBAK kali ini. Seluruh panitia dan peserta diwajibkan menggunakan tumbler (botol isi ulang) demi mengurangi sampah plastik. Mahasiswa baru juga diminta menanam pohon besar dan merawatnya hingga lulus, serta membawa tanaman hias untuk diletakkan di lingkungan fakultas masing-masing.

Dalam rangkaian PBAK, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Gus Dur juga akan meluncurkan buku kumpulan tulisan mahasiswa berjudul Resolusi Moderasi Beragama. Buku ini memuat sekitar 2.000 tulisan dan ditargetkan mencatatkan rekor MURI sebagai prestasi nasional. Tak hanya itu, setiap mahasiswa juga diajak berdonasi untuk program “Sedekah Mangrove”, dengan nominal Rp2.000 per pohon yang akan ditanam di wilayah pesisir utara Kabupaten Pekalongan.


Kontributor : Abdul Azim

Editor         : Anik Maghfiroh

                 
UIN K.H. Abdurrahman Wahid
Kampus 1: Jl. Kusuma Bangsa No.9 Kota Pekalongan 51141
Kampus 2: Jl. Pahlawan Km.5 Rowolaku Kajen Kab. Pekalongan 51161
Telp: +62 (285) 412575
Fax : +62 (285) 423418
Top
We use cookies to improve our website. By continuing to use this website, you are giving consent to cookies being used. More details…