Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk ibu-ibu dari PKK, anggota IPPNU, IPNU, serta Fatayat Desa Rowolaku. Kegiatan ini merupakan program kerja utama yang dirancang untuk memperdayakan perempuan dengan memberikan pelatihan pengolahan makanan bergizi yang nantinya dapat meningkatkan gizi anak-anak. Workshop dimulai dengan pemaparan mengenai hidroponik sebagai metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Namun dengan memanfaatkan air yang kaya akan nutrisi, tanaman seperti pakcoy bisa tumbuh dengan subur dan cepat.
Pak Bambang Kundar Ekko selaku pembicara utama menjelaskan bahwa hidroponik memiliki banyak keunggulan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan lahan terbatas atau lingkungan perkotaan. Selain itu, hidroponik juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan pestisida dan penggunaan air yang lebih efisien dibandingkan dengan pertanian konvensional.
“Melalui pendekatan ini, para peserta diharapkan dapat mengadopsi teknik hidroponik untuk menanam berbagai jenis sayuran di rumah mereka maupun di Kebun Gizi milik ibu PKK Rowolaku, terutama pakcoy, karena pakcoy merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik menggunakan metode hidroponik,” ungkapnya.
Dalam workshop ini, peserta diajarkan cara menanam pakcoy dari awal, mulai dari persiapan sistem hidroponik hingga perawatan tanaman sehari-hari. Para peserta juga mendapatkan informasi tentang cara memilih media tanam yang tepat, pemberian nutrisi yang sesuai, serta bagaimana menangani masalah seperti kekurangan unsur hara atau serangan hama pada tanaman hidroponik.
Melalui bimbingan mahasiswa kelompok 32 KKN 60 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, para peserta memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola kebun hidroponik mereka sendiri, bahkan di lahan terbatas. Dengan keterampilan ini, mereka dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan memanfaatkan hasil kebun untuk kebutuhan sehari-hari. Selain belajar cara menanam pakcoy, peserta workshop juga mendapatkan pelatihan dalam mengolah hasil kebun mereka menjadi produk yang bernilai tambah dan bergizi. Salah satu produk yang diajarkan adalah Jus Pakcoy dan Puding Pakcoy. Kedua produk ini memberikan alternatif konsumsi bergizi dan dapat menjadi peluang usaha.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta, yang merasa terbantu dengan pengetahuan praktis yang bisa diterapkan di rumah mereka. Dengan keterampilan baru ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membuka peluang bisnis berbasis produk olahan sayuran hidroponik. Memberdayakan perempuan dan anak-anak melalui kegiatan seperti hidroponik adalah salah satu cara untuk mendukung kesejahteraan mereka meski tidak secara langsung menyebutkan hidroponik, prinsip-prinsip Islam mendukung kegiatan yang memberdayakan keluarga dan memberikan manfaat bagi lingkungan serta mmasyarakat.
Adapun manfaat kegiatan ini, yang pertama bagi perempuan, yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri melalui keterampilan baru serta memberikan peluang untuk mengelola usaha kecil berbasis pertanian. Yang kedua, bagi anak-anak yaitu dapat mengenalkan nilai-nilai kerja keras dan cinta lingkungan, dan memberikan pengalaman belajar sambil bermain melalui kegiatan bercocok tanam. Kemudian yang ketiga, bagi lingkungan dapat mengurangi limbah rumah tangga dengan sistem hidroponik yang hemat air, dan meningkatkan ruang hijau di lingkungan sekitar. Keempat, bagi komunitas yaitu dapat membangun solidaritas antaranggota komunitas dalam kegiatan bersama serta mengembangkan komunitas yang lebih sehat dan produktif. Dan yang terakhri adalah bagi keluarga yang dapat menyediakan sayuran segar dan bebas pestisida untuk konsumsi sehari-hari, serta meningkatkan kebersamaan keluarga melalui aktivitas bercocok tanam bersama.
Kontributor : Tim KKN kelompok 32
Editor : Anik Maghfiroh