Dahlan M.Ed menempuh S1 di Universitas Negeri Semarang dengan jurusan bahasa inggris dan menerima beasiswa S2 LPDP luar negeri, di University of Adelaide – Australia, pada tahun 2020-2022. Sedangkan Imarotuz Zulfa, M.A merupakan salah satu alumni IAIN Pekalongan dengan juruan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan menerima beasiswa S2 LPDP dalam negeri di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 2022-2023.
Dulunya beasiswa LPDP diperuntukkan untuk mempersiapkan Indonesia Golden 2045. Sudah ada sejak pemerintahan Presien Susilo Bambang Yudhoyono dan semakin disempurnakan hingga sekarang. Awal adanya beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa S2 dan S3, sekarang sudah banyak turunan programnya untuk anak S1.
Beasiswa ini memiliki tiga jalur, yaitu jalur regular, afirmasi prasejahtera bidikmisi, dan yang ketiga ini diperuntukkan bagi ASN, TNI, Polri dll. “Jika kita ingin mendapatkan beasiswa, kita harus mencari circle yang sama. Sekarang di media sosial seperti intagram atau telegram itu sudah banyak grup atau info info tentang beasiswa,” ucap Zulfa.
Hal yang perlu disiapkan untuk mendaftar beasiswa LPDP dalam negeri yaitu TOEFL untuk jalur reguler minimal 500 score sedangkan prasejahtera minimal 450 score. Sedangkan luar negeri memiliki 3 tahapan yaitu ; seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik dan seleksi substansi.
“Selain mempersiapkan berkas-berkas tersebut, kita juga harus mempersiapkan bahasa. Belajar bahasa kan fleksibel, tidak harus duduk di meja. Tapi kita mendengarkan musik, menonton film, dan bermain game juga merupakan belajar,” Ucap Dahlan.
Reporter : Amanda
Editor : Baryachi