Pada kunjungan tersebut, dari pihak BDK Semarang diikuti oleh Kepala BDK Semarang, Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si., Kasubbag TU Hj. Siti Nur Maunah, S.H.I, M.Si., Pengelola Barang Milik Negara BDK Semarang, Imron, S.Pd.I., Pengawas Sarana Kantor, Puryanto, S.E., dan anggota tim Pengelola BMN Panggih Karyanto,
Adapun dari pihak UIN Gus Dur dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang II Drs. Moh. Muslih, Ph.D., Plt. Kepala Bagian Umum Atin Muyasaroh, S.Ag., Kepala Subbagian Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah Tangga Dhimas Ilham Sejati, S.E., Subkoordinator Keuangan dan BMN UIN Gus Dur, Dr. H. Ayatullah Sadali, S. Sos, M.M., dan Pengadministrasian Akademik pada Bagian Umum dan Akademik, Priyono, S.Pd.I.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Drs. Moh. Muslih, Ph.D., menyambut hangat kedatangan BDK Semarang yang melakukan benchmarking, meski usia UIN Gus Dur baru genap satu tahun sejak Juni 2022 bertransformasi dari IAIN ke UIN.
“Ini merupakan momentum belajar bersama, tidak hanya BDK Semarang yang belajar, kami pun dari UIN Gus Dur akan banyak mengambil pelajaran pastinya, yang terpenting ada niat untuk berbenah dengan tuntas,” ucap Muslih.
Muslih menambahkan bahwa, pengelolaan penataan Barang Milik Negara yang ada di lembaga bukanlah hal yang mudah, namun untuk UIN Gus Dur sendiri di tengah proses inventarisir menemukan peta jalan yang memudahkan dengan adanya aplikasi SIMAN (Sistem Informasi Manajemen Aset Negara) yang disediakan Kementerian Keuangan RI.
“Ini adalah periode pertama dalam sejarah lembaga dilakukannya tata kelola aset yang dimiliki. Dimulai dari mengadakan sensus barang milik negara yang ada di UIN Gus Dur hingga beberapa kali intens berinteraksi kepada Kemenkeu terkait penggunaan SIMAN agar barang yang dimiliki terindentifikasi secara menyeluruh,” sambung Muslih.
Sementara itu, Hj. Siti Nur Maunah, S.H.I, M.Si., selaku Kasubbag TU BDK Semarang menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pimpinan dan tim BMN UIN Gus Dur yang berkenan menerima kehadiran tim BDK Semarang. Siti menyebut, BDK Semarang ingin belajar tentang pengelolaan Barang Milik Negara dengan lembaga yang lebih mapan dan profesional.
“Saya bertanya ke pusat, bisa belajar tentang BMN ini ke mana. Jawabannya salah satu lembaga yang memiliki pengelolaan BMN terbaik adalah ke UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Setelah itu, langsung kami rencanakan untuk bisa segera bencmarking ke UIN Gus Dur,” tambah Siti.
Dalam sesi diskusi, Dr. H. Ayatullah Sadali, S. Sos, M.M., selaku Subkoordinator Keuangan dan BMN UIN Gus Dur menuturkan, pemicu adanya percepatan pengelolaan BMN di UIN Gus Dur disebabkan keadaan dan kondisi mendesak yakni banjir rob yang menyebabkan beragam aset mengalami kerusakan bahkan hilang.
“Trigger BMN selain banjir rob juga karena kampus yang sebagian sudah terelokasi sehingga barang dan SDM terpecah menjadi dua tempat. Namun prinsip kami, BMN yang ada minimal tercatat lebih dahulu,” tutur Ayatullah.
Selain sesi materi dan diskusi, benchmarking BDK Semarang ke UIN Gus Dur Pekalongan juga dengan melakukan kunjungan ke Kampus II UIN Gus Dur Pekalongan yang berada di Kajen. Pihak BDK Semarang ingin melihat secara langsung praktik tata kelola BMN yang ada di kampus UIN Gus Dur, baik di kampus I maupun kampus II.
Reporter : Anik Maghfiroh
Editor : Dimas Prasetya
